(Surabaya, 15 September 2021) – Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset & Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Yan Rianto, M.Eng menghadiri FGD-IDC Chapter 3 yang dihelat di PT PAL Indonesia (Persero) sebagai anrasumber Dr. Yan Rianto dalam kesempatant tersebut menyatakan bahwa, “Tujuan dari BRIN adalah mengintegrasikan seluruh sumber daya riset dan inovasi yang ada di Indonesia”. BRIN ke depannya akan menjadi satu-satunya lembaga miliki pemerintah pada bidang riset dan inovasi nasional.
Berdasarkan Perpres 38/2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045, Permenristekdikti 38/2019 tentang PRN 2020-2024 terdapat 3 arah BRIN dan 7 target BRIN. Tiga arah tersebut yakni melakukan integrasi sumber daya IPTEK (manusia, infrastruktur dan anggaran) untuk mendukung pengembangan riset di Indonesia. Arah ini bertujuan untuk untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia dalam menghasilkan invensi dan inovasi sebagai pondasi Indonesia Maju 2045. Yang kedua, Menciptakan ekosistem riset standar global terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah). Serta yang terakhir menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus digital – green – blue economy).
Selain tiga arah BRIN, terdapat 7 target yang akan dicapai BRIN yakni, 1. Integrasi lembaga riset pemerintah sd 1 Januari 2022, transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) dan iptek, focus pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni dan budaya) lokal, selain mengejar ketertinggalan iptek. Yang ke empat, menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni budaya) lokal. Memberi Fasilitasi dan perizinan industri nasional melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang. Selain itu juga menjadi platform penciptaan SDM unggul di setiap bidang keilmuan, dan entrepreneur berbasis inovasi iptek. Serta yang terakhir meningkatkan dampak ekonomi langsung dari “aktifitas” riset, dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.
BRIN berkomitmen dalam berkontribusi dalam setiap proses research and development produk BUMN. Tentunya BRIN siap untuk mendukung dan memfasilitasi proses research and development PT PAL Indonesia (Persero) dengan Sumber Daya Manusia yang BRIN miliki. Dr. Yan Rianto menyatakan bahwa setiap industri dipersilahkan memanfaatkan SDM BRIN jika dibutuhkan sebagai bentuk kolaborasi antara badan riset dengan industri dalam negeri khususnya BUMN.
Dr. Yan Rianto mempersilahkan kepada pelaku industry untuk dapat mengajukan kebutuhan SDM untuk kegiatan R&D ke BRIN tanpa dipungut biaya. Hal tersebut dilakukan karena kegiatan research and development memiliki resiko ketidakpastian yang tinggi, oleh karena itu BRIN dibentuk untuk menanggung resiko yang bisa saja terjadi. Kesempatan ini sangat bisa dimanfaatkan oleh instansi lain dalam upaya melakukan riset terkait lini bisnisnya.
Dr. Yan Rianto menambahkan, jika saat ini sudah ada insentif untuk pelaku usaha yang dimana terdapat Super Tax Deduction. “Kalau BRIN bersama dengan badan usaha melakukan product development untuk menciptakan produk baru dan berhasil masuk ke dalam pasar, maka biaya yang dikeluarkan dapat diganti oleh pemerintah serta menjadi faktor pengurang hingga 300%” imbuh Dr. Yan Rianto
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Utario Esna Putra
Kadep Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia (Persero)
Telepon: 031-3292275 ext. 2002
Email: humas@pal.co.id