Pengerjaan Proyek Strategis Tetap Berjalan Sesuai Jadwal Selama Masa Tanggap Darurat COVID-19

29 April 2020 pukul 16.00

PT PAL Indonesia (Persero) di tengah pandemi COVID-19 tetap menjalankan produksi dan proyek-proyek yang sedang berjalan. Produksi dan pengerjaan proyek di PT PAL Indonesia (Persero) mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku sehingga tetap terjaga keamanannya, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan pengerjaan proyek. Pengerjaan proyek strategis bukan hanya berasal dari pembangunan kapal seperti Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR) kelima dan keenam pesanan Kementerian Pertahanan, kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) pertama TNI AL serta produk-produk sektor energi dan rekayasa umum seperti Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 150 MW.

Gambar 1. Proses pemasangan blok (loading block) Kapal BRS TNI AL di Dok Semarang PT PAL Indonesia (Persero).

Kepala Departemen Proposal Proyek Kapal Fatkhurozi menyatakan proyek pembangunan kapal tetap berjalan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan beberapa strategi penyesuaian seperti terus melaksanakan komunikasi dengan mitra kerja penyedia material untuk memastikan ketersediaan material, menjalankan produksi sesuai dengan material, sistem, dan fasilitas yang ada serta patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 untuk memastikan keamanan karyawan.

Fungsi Kapal BRS sangat pas dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan sebagai negara yang terletak dalam kawasan ring of fire memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya. Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat mobile dan dapat digerakkan kapan saja ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana. Kapal BRS dilengkapi dengan berbagai fungsi medis hingga tindakan medis. Fasilitas medis yang dimiliki setara dengan sebuah rumah sakit, hingga julukan sebagai rumah sakit mengapung layak diberikan pada Kapal BRS.

Selain membangun kapal kombatan, PT PAL Indonesia (Persero) juga sedang membangun proyek strategis Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP). Proyek Dual Fuel BMPP merupakan pesanan dari PT Indonesia Power yang memiliki kapasitas total 150 MW yang terdiri dari 2 unit Dual Fuel BMPP 60 MW yang akan ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan 1 unit Dual Fuel BMPP 30 MW yang akan ditempatkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini direncanakan akan selesai yang ditandai dengan commissioning on site pada Januari 2021. Proyek tersebut merupakan bagian dari Program Elektrifikasi Nasional 35.000 MW yang menjadi salah satu Program Kerja Presiden Joko Widodo.

Gambar 2. Single Buoy Mooring (SBM) yang telah menjalani MRO di PT PAL Indonesia (Persero).

Selain pembangunan proyek baru, PT PAL Indonesia (Persero) juga memastikan proyek-proyek strategis pemeliharaan dan perbaikan kapal kombatan, kapal niaga, maupun produk offshore seperti Single Buoy Mooring (SBM) tetap berjalan. Proyek pemeliharaan dan perbaikan berguna untuk menunjang kelancaran distribusi barang di tengah pandemi Covid-19. Proyek-proyek tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara

Disiapkan Oleh: Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero)