KRI Raden Eddy Martadinata-331Siap Mengawal Kedaulatan NKRI

Surabaya, 4 Desember 2019. Bertempat di dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero), telah dilaksanakan penyerahan (handover) proyek integrasi Fit For But Not With (FFBNW) kapal perang KRI RE Martadinata-331 kepada TNI AL. KRI RE Martadinata-331 menjalani proses pengintegrasian senjata yang dilakukan difasilitas produksi Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero). Proses penyerahan dilakukan kepada Kabaranahan Kementerian Pertahanan RI yang diwakili oleh Kapuskod Baranahan Kemhan Laksma TNI. Yos Sumiarsa, S.E., M.Si. dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL.

Kapuskod Baranahan Kemhan Laksma TNI. Yos Sumiarsa dalam sambutannya menyebutkan bahwa proyek FFBNW ini penting dalam mewujudkan kebijakan Military Essential Force (MEF). Pada kesempatan ini Kapuskod juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada PT PAL Indonesia (Persero), DSNS, Satgas, dan pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan baik.

Sementara itu Direktur Keuangan PT PAL Indonesia (Persero) dalam sambutannya menyatakan PT PAL Indonesia (Persero) mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan RI dalam Proyek FFBNW, lebih lanjut disampaikan Proyek FFBNW ini merupakan langkah penting Bangsa Indonesia di bidang kemandirian industri pertahanan nasional, PT PAL Indonesia (Persero) sebagai Lead Integrator Matra Laut memiliki kewajiban dan siap untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional matra laut.

Managing Director DSNS Hein van Ameijden mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo dalam penguatan industri pertahanan, DSNS melihat PT PAL Indonesia (Persero) sebagai aktor penting sekaligus mitra untuk berkolaborasi untuk mewujudkan industri pertahanan yang mandiri dan berkelanjutan.

Gambar 1. Proses Pemasangan CIWS Menuju Pondasi di KRI REM – 331

Proyek FFBNW Kapal PKR dilaksanakan selama 17 bulan dan terbagi dalam 4 segmen pengerjaan yaitu persiapan, pemasangan (install), integrasi system dan pengujian, serta SAT dan delivery. Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Damen Schelde Naval Shipyard dan PT PAL Indonesia (Persero).

KRI RE Martadinata-331 dengan panjang total 105,11 meter dan berat 2.365 ton merupakan kapal perang kelas light fregat atau perusak kawal rudal (PKR) kelas SIGMA yang dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Saat ini kapal tersebut menjadi salah satu dari lima unit fregat kelas SIGMA yang dimiliki TNI AL.

 Gambar 2. Proses Final Adjustment CIWS di Dermaga PT PAL Indonesia (Persero)

Kapal tersebut dilengkapi dengan system persenjataan meriam utama Otomelara 76 mm dan dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm, sistem torpedo, dan rudal permukaan ke permukaan (SSM) Exocet MM-40 Block 3. KRI RE Martadinata-331 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui system electronic counter measure (ECM) Scorpion 2L dan electronic support measure (ESM) Vigile 100 S . KRI RE Martadinata-331 telah diresmikan sekaligus dikukuhkan sebagai kapal pimpinan (flagship) pada 7 April 2017 di Dermaga Pondok Dayung TNI AL,Tanjung Priok.

Dengan selesainya proyek FFBNW tersebut, KRI RE Martadinata-331 meningkat statusnya dari laik layar menjadi laik tempur, mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti pengamanan laut, penegakan hukum di wilayah teritorial dan ZEE, serta fungsi naval diplomacy, juga semakin memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Disiapkan Oleh: Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero)