KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Siap Tempur dan Kawal Kedaulatan NKRI

Surabaya, 03 November 2020. PT PAL Indonesia (Persero) melaksanakan Seremoni deliveryFitted For But Not With (FFBNW) kapal perang KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bertempat di Dermaga Bandar Barat PT PAL Indonesia (Persero) kepada Kementerian Pertahanan yang diterima oleh Kapuskod Baranahan Kementerian Pertahanan Laksma TNI. Yos Sumiarsa yang kemudian diserahkan secara simbolis diserahkan kepada TNI AL untuk dioperasionalkan yang diterima oleh  Aslog KASAL Laksma TNI. Puguh Santoso. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 telah selesai menjalani proses pengintegrasian sistem sensor dan senjata (Sewaco) yang dilakukan di fasilitas produksi Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero). Acara penyerahan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabes TNI AL, dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal PKR kedua bersama KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dioperasikan oleh TNI AL.

Gambar 1. Penyerahan Berita Acara delivery FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dari Kapuskod Baranahan Kemhan RI (keempat dari kiri) kepada Aslog KASAL (kedua dari kanan).

Kapuskod Baranahan Kemhan Laksma TNI. Yos Sumiarsa yang mewakili Kabaranahan Kemhan Marsma TNI. Yusuf Jauhari dalam sambutannya menyebutkan bahwa dengan selesainya proyek FFBNW ini maka KRI I Gusti Ngurah Rai-332 siap dioperasikan sesuai dengan fungsi asasinya sebagai kapal kombatan. Pada kesempatan ini Kapuskod juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada PT PAL Indonesia (Persero) dan semua pihak yang telah bekerja sama dengan baik sehingga proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dapat terlaksana dengan baik.

Pada kesempatan yang sama Aslog KASAL Laksma TNI. Puguh Santoso menyatakan proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang telah diselesaikan oleh PT PAL Indonesia (Persero) merupakan implementasi dari program kebangkitan industri pertahanan dalam negeri di mana salah satunya adalah kebijakan pertahanan untuk mendukung ekonomi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah salah satu upaya Kementerian Pertahanan RI dalam menyelaraskan MEF guna mempercepat pembangunan kekuatan pokok komponen pertahanan menuju postur TNI AL.

Sementara itu Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo dalam sambutannya menyatakan rasa syukurnya bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan segala tantangannya proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dapat diserahkan dengan baik setelah melalui rangkaian uji coba yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi persyaratan. PT PAL Indonesia (Persero) mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan RI dalam Proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Gambar 2. Foto bersama seusai seremoni delivery FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Proyek FFBNW Kapal PKR terbagi dalam 4 segmen pengerjaan yaitu persiapan, pemasangan (install), integrasi sistem dan pengujian, serta SAT dan delivery. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dengan panjang total 105,11 meter dan berat 2.365 ton merupakan kapal perang kelas lightfregat atau perusak kawal rudal (PKR) yang dilengkapi dengan sistem persenjataan meriam utama 76 mm dan dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (Close in Weapon System-CIWS) 35 mm, sistem pelontar torpedo, dan sistem rudal permukaan ke permukaan (SSM). KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem Electronic Counter Measure (ECM) dan Electronic Support Measure(ESM) yang telah terintegrasikan dalam Combat Management System (CMS) yang dimiliki KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Gambar 3. Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia (Persero) memberikan keterangan dalam wawancara seusai seremoni delivery FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Dalam kesempatan wawancara seusai seremoni, Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia (Persero) Rariya Budi Harta memberikan keterangan bahwa dengan selesainya proyek FFBNW PKR KRI I Gusti Ngurah Rai-332 menunjukkan kapabilitas PT PAL Indonesia (Persero) dalam menjalankan integrasi sistem sensor dan senjata, selain kapabilitas rancang-bangun dan teknologi pembangunan Alutsista Matra Laut. Lebih lanjut Sekretaris Perusahaan menjelaskan bahwa proyek FFBNW tersebut adalah bagian dari peran PT PAL Indonesia (Persero) dalam konsep investasi pertahanan yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo pada HUT TNI ke-75 05 Oktober 2020. Investasi tersebut tidak hanya berupa barang yang terlihat (tangible) seperti peralatan dan fasilitas, namun juga pada hal-hal strategis yang tak kasat mata (intangible) seperti keahlian dan penguasaan teknologi.

Gambar 4. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 saat menjalani Sea Acceptance Test (SAT) sebagai salah satu segmen dalam proyek FFBNW.

Nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diambil dari nama Pahlawan Nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai yang memimpin pasukan bernama “Ciung Wanara” melakukan pertempuran terakhir dikenal dengan nama Puputan Margarana melawan Belanda pada 20 November 1946. I Gusti Ngurah Rai yang terdesak menyerukan kepada pasukannya untuk berperang habis-habisan dengan gagah berani. Pertempuran inilah yang kemudian terkenal dengan Puputan Margarana. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya gugur sebagai kusuma bangsa. Dengan nama tersebut KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diharapkan dapat mewarisi ruh pantang menyerah serta keberanian I Gusti Ngurah Rai dalam mempertahankan wilayah NKRI.

Dengan selesainya proyek FFBNW KRI I Gusti Ngurah Rai-332 maka statusnya meningkat dari laik layar menjadi laik tempur serta mampu melaksanakan tugas pokok yang diembannya seperti Anti Air Warfare, Anti Surface Warfare, Electronic Warfare, Naval Gun Fire Support, serta Naval Diplomacy untuk semakin memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Disiapkan Oleh: Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero).