Gelar Focus Group Discussion (FGD) Chapter II, BUMN Industri Pertahanan Satukan Langkah Dan Semangat Dalam Mewujudkan Kemandirian Ekosistem Pertahanan Nasional

Subang,10 Juni 2021 – BUMN Klaster Industri Pertahanan menggelar Focus Group Discussion (FGD) chapter II dengan tajuk “Menjawab Tantangan Kebutuhan Pemenuhan Alpalhankam Nasional Melalui Proses Elaborasi Atau Regulasi Dan Kebijakan Terhadap Rencana Pengembangan Kemampuan Dan Ekosistem Industri Pertahanan Nasional”. Kegiatan FGD Chapter II tersebut dihadiri langsung secara virtual oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Bapak Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto yang mewakili Wakil Menteri Pertahanan RI Bapak Letjen TNI Muhammad Herindra, Wakil Menteri BUMN I RI Bapak Pahala Mansury serta turut hadir perwakilan Komisaris, Direksi dari BUMN Industri pertahanan baik PT PAL Indonesia  (Persero), PT Dahana (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dirgantara, Indonesia (Persero) dan PT LEN Industri (Persero). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid baik virtual maupun tatap muka di Auditorium Kampus (Kantor Manajemen Pusat) PT DAHANA (Persero). Manajemen PT PAL Indonesia (Persero) diwakili oleh Direktur Produksi Bapak Iqbal Fikri, dan Direktur Keuangan Bapak Irianto.

Pada kesempatan pertama, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI menyampaikan bahwa Indonesia terletak didaerah yang memiliki potensi ancaman khususnya pada sektor militer maupun non militer cukup besar, kemampuan pertahanan menjadi penting selain untuk menjaga stabilitas pertahanan negara maupun menjadi bagian dari pencapaian cita-cita besar bangsa. Hadirnya BUMN Industri Pertahanan harusnya menjadi bagian penting untuk menggerakkan perkembangan dan kesiapan teknologi Alpalhankam (Alat Peralatan Pertahanan Keamanan) Indonesia. Hal ini selaras dengan prioritas Kementerian Pertahanan RI agar produk Alpalhankam yang dihasilkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan strategi perang TNI.

Gambar 1 Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Bapak Marsdya TNI Donny Ernawan saat memberikan sambutan dan arahan pada FGD BUMN Indhan Chapter II

Pengembangan teknologi pada BUMN Industri Pertahanan diharapkan agar fokus pada daya gempur, daya gerak dan teknologi siber pertahanan. Disampaikan pula oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo pada kesempatan Rapat Terbatas (Ratas) di PT PAL Indonesia (Persero) Tahun 2020 bahwa program Alutsista harus mempertkuat industri pertahanan dalam negeri, pemenuhan ekosistem industri pertahanan baik dengan fasilitas pembiayaan maupun juga ketersambungan dengan industri komponen maupun bahan baku.

Kegiatan FGD Chapter II sebagai upaya peningkatan sinergi BUMN Klaster Industri Pertahanan dalam menjawab kebutuhan alutsista nasional. Wakil Menteri BUMN I Bapak Pahala Mansury menyampaikan pembentukan holding klaster industri pertahanan bertujuan untuk dapat menjawab kebutuhan modernisasi alutsista nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pertahanan RI. Dalam sambutannya juga disampaikan harapannya agar BUMN yang tergabung dalam klaster industri pertahanan lebih banyak berkolaborasi dan bersinergi untuk benar-benar dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Gambar 2 Wakil Menteri BUMN RI Bapak Pahala Mansury menekankan pentingnya peran bumn klaster industri pertahanan dalam menjawab kebutuhan modernisasi alutsista nasional

BUMN Industri Pertahanan juga turut menyampaikan beberapa topik pembahasan seperti mengenai arah kebijakan dan perencanaan BUMN Klaster Industri Pertahanan, sektor keuangan dan pendanaan, pengembangan teknologi, riset dan inovasi, penguatan ekosistem dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) guna mencapai target BUMN Klaster Industri Pertahanan Republik Indonesia sebagai Top 50 Defense Industry di dunia. Pada akhir dari kesempatan tersebut, Direktur Produksi PT PAL Indonesia (Persero) sebagai ketua pelaksana FGD Chapter II BUMN Industri Pertahanan menyampaikan mengenai pentingnya sinergi antar BUMN Industri Pertahanan untuk mencapai visi besar pertahanan Indonesia tentunya dengan matangnya kesiapan masing-masing BUMN agar mampu menjawab tantangan yang ada baik tantangan kebutuhan Alutsista nasional, maupun tantangan peran besar BUMN dalam menciptakan ekosistem industri pertahanan nasional.

Gambar 4. Direktur Keuangan PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Irianto Melakukan Penandatangan Kesepahaman Antara Indhan Dengan Stakeholder

FGD yang dikemas dalam Indonesia Defence Club (IDC) Ini juga menghasilkan kesepahaman yang ditandatangani oleh para pemangku kepentingan seperti KKIP, Kemhan RI, Kemenko Marves, LIPI, Univesitas Pertahanan dan para Direktur Utama BUMN Industri Pertahanan.

Melalui pembentukan holding, Industri Pertahanan akan berada di bawah brand yang baru yaitu Defend ID. Dengan brand image yang baru, diharapkan Industri Pertahanan akan mampu menunjukkan kapabilitasnya dalam menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Utario Esna Putra
Kadep Hubungan Masyarakat
PT PAL Indonesia (Persero)
Telepon: 031-3292275 ext. 2002
Email: humas@pal.co.id