Antisipasi Backdoor : Pemerintah Dorong PT PAL untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menhan RI, bersama dengan Plt. Komut PT PAL, CEO PT PAL beserta jajaran manajemen PT PAL Indonesia pada saat meninjau pembangunan kapal Frigate Merah Putih. Sumber : Dokumentasi Perusahaan

PT PAL sebagai BUMN industri pertahanan yang memproduksi alutsista memiliki rekam jejak kontribusi terhadap bangsa Indonesia. Keberhasilan PT PAL tidak lepas dari dukungan pemerintah selama satu dekade terakhir. Sehingga PT PAL dapat secara adaptif menyesuaikan terhadap perubahan, mengingat industri pertahanan nasional merupakan hal vital dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana pertahanan.

Beberapa tahun terakhir, PT PAL memperoleh peningkatan kontrak dari pemerintah. CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, pada saat wawancara dengan Tirto.id menunjukkan besarnya dukungan pemerintah Indonesia kepada PT PAL.

Di era pemerintahan saat ini kontrak on hand PT PAL mencapai Rp36T, naik berkali lipat jika dibandingkan dengan era sebelumnya. Hal ini menjadi satu bukti bagaimana perkembangan industri pertahanan PT PAL Indonesia begitu drastis perubahannya”.

Selain peningkatan nilai kontrak yang berpengaruh kepada perkembangan PT PAL, pemerintah turut hadir dalam mendukung PT PAL mencapai kemandirian dan penguasaan teknologi. Kaharuddin menjelaskan bahwa kedua tema sentral tersebut menjadi pedoman pemerintah guna mewujudkan industri pertahanan yang mumpuni.

“Pada era pemerintahan saat ini yang memiliki visi sangat nasionalis. Bagaimana harus mulai membangun kemandirian di dalam negeri, bagaimana harus bisa mendapatkan teknologi-teknologi alutsista secara mandiri dan membangun SDM

Indonesia, anak-anak Indonesia untuk mampu membangun itu secara mandiri”

tambahnya.

Dalam hal kemandirian, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mempercayakan beberapa proyek pembangunan kapal perang TNI AL kepada PT PAL, salah satu proyek yang sedang dikerjakan saat ini yaitu proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih untuk memperkuat postur kekuatan TNI AL. Kapal ini memiliki panjang 140 meter dengan displacement sebesar 5.996 ton, merupakan kapal jenis Frigate pertama yang dibangun 100% di dalam negeri dan oleh anak bangsa. Adapun Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mempercayakan PT PAL sebagai lead integrator project Refurbishment 41 KRI TNI AL.

“Jadi, Frigate Merah Putih boleh dikatakan sebagai project yang menjadi simbol kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Dan ini akan menjadi sejarah baru bagi bangsa Indonesia” ujar Kaharuddin.

Sejalan dengan tujuan tersebut, PT PAL juga berupaya untuk meningkatkan daya tawar dalam proses negosiasi dengan mitra global terutama terkait program alih teknologi. Mengingat isu keamanan dan kerahasiaan menjadi salah satu aspek penting dalam industri pertahanan, Kaharuddin menjelaskan bahwa dalam proses negosiasi harus didapatkan penawaran yang terbaik untuk mencapai kemandirian teknologi.

“Kita tidak mau beli persenjataan hanya beli produknya saja. Kita tidak tahu apakah dalam sistem itu ada backdoor, bagaimana ketika satu kapal perang beroperasi, kemudian menyampaikan strateginya dalam penyerangan, dan sebagainya. Tiba-tiba ada informasi backdoor yang masuk bocor ke musuh, pihak lawan, dan sebagainya. Kita tidak bisa mengontrol itu semuanya. Maka hal seperti ini yang menjadi perhatian utama sehingga negosiasi itu dilakukan agar mendapat jaminan jawaban penguasaan teknologi lebih tinggi dan kemandirian akan bisa tercapai.” tutupnya.

Sejalan dengan tujuan tersebut, PT PAL juga telah menjalankan transformasi digital melalui IM4 atau dikenal dengan sistem digital Industri Maritim 4.0. Untuk penguatan manajemen perusahaan terintegrasi, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar kinerja PT PAL terus meningkat dan mampu menjadi perusahaan galangan kapal kelas dunia.

Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Edi Rianto

Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Telepon: 031-3292275 ext. 2002

Email: humas@pal.co.id