KEMANDIRIAN PEMENUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TERAPUNG DI INDONESIA TIMUR MELALUI PEMBANGUNAN DUAL FUEL ENGINE BARGE MOUNTED POWER PLANT (BMPP)

30 September 2019 pukul 14.10


Asa Indonesia untuk mewujudkan pemenuhan pembangkit listrik terapung di Indonesia Timur secara mandiri akan segera terwujud. Melalui PT Indonesia Power selaku anak perusahaan PT PLN (Persero) yang fokus terhadap usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik akan segera memiliki Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) kapasitas 150MW untuk Indonesia Timur yang akan dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) sebuah BUMN yang bergerak di bidang industri maritim dan energi kebanggaan nasional yang juga telah berpengalaman membangun BMPP 1x30MW pada tahun 1997.

Untuk mewujudkan program Nawa Cita Presiden RI, dilakukan sinergi antara PT Indonesia Power dengan PT PAL Indonesia (Persero) untuk kemandirian pemenuhan pembangkit listrik terapung di Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan 3 unit BMPP kapasitas 2x60MW dan 1x30MW dengan nilai total kontrak Rp. 2,6 Triliun. Pendatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Budiman Saleh dan Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power Bapak Adi Supriono yang disaksikan oleh Direktur Utama PT Indonesia Power Bapak M. Ahsin Sidqi, Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Ibu Sripeni Inten Cahyani, Plt Jaksa Agung Muda Perdata & Tata Usaha Negara Bapak Tarmizi, dan Bapak Silvester Budi Agung selaku Asisten Deputi ELKP Kementerian BUMN Republik Indonesia pada Senin, 30 September 2019 bertempat di Kantor Utama PT PLN (Persero) di Jakarta. Selain penandatanganan kontrak pembangunan BMPP juga dilaksanakan perpanjangan Perjanjian Kerjasama Strategis/PKS di bidang engineering dan pemeliharaan perbaikan pembangkit, serta MoU Kerjasama pemasaran, EPC, O&M BMPP untuk pasar luar negeri terutama untuk negara-negara kepulauan di Kawasan Asia Pasifik.


Gambar 1. Penandatanganan dokumen kontrak

BMPP pesanan PT Indonesia Power ini merupakan pembangkit listrik mobile dengan Dual Fuel Engine yang diintegrasikan dengan konstruksi Barge. BMPP ini harus didesain memenuhi persyaratan kekuatan struktur terhadap fatigue, stabilitas barge yang baik pada kondisi ditarik maupun ditambat dan kemampuan tambat yang baik sehingga dapat dioperasikan sesuai dengan performance yang direncanakan dan aman, sehingga pembangunan BMPP ini tergolong dalam pekerjaan spesifik.


Gambar 2. Foto bersama setelah penandatanganan kontrak

Pembangunan setiap BMPP dapat diselesaikan dalam waktu 15 bulan dengan teknologi produksi modern di workshop PT PAL Indonesia di Surabaya. BMPP kapasitas 60MW memiliki panjang 72 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 6 x Dual Fuel Engine 20V34DF. Sedangkan untuk kapasitas 30MW memiliki memiliki panjang 54 meter, lebar 27,4 meter, tinggi 6,5 meter dan sarat setinggi 4,7 meter serta ditunjang dengan 3 x Dual Fuel Engine 20V34DF. Dari 3 unit BMPP tersebut, direncanakan 2x60MW ditempatkan di Kolaka Sulawesi Tenggara dan 1x30MW di Sambelia Nusa Tenggara Barat.


Gambar 3. Penyerahan cindera mata

Disamping memiliki dimensi yang compact dan sarat barge rendah yang cocok untuk daerah terpencil, BMPP ini juga memiliki keunggulan fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, dapat dioperasikan dengan mode BBM atau mode Gas tanpa perlu mematikan pembangkit dan tanpa kedip, memiliki Heat Rate dan SFC (Spesific Fuel Consumption) yang sangat efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan atau mengganti pembangkit terapung di beberapa wilayah Indonesia.

Disiapkan Oleh: Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero)