Beyond The Limit: Disabilitas Bukan Pembatas dalam Berkarya

27 Desember 2019 pukul 15.00


Surabaya, 26 Desember 2019. Sebagai bentuk perwujudan BUMN Hadir Untuk Negeri, Kementerian BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI) telah membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik Indonesia untuk bergabung dan menjadi bagian dari keluarga besar BUMN melalui Program Perekrutan Bersama BUMN yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2019 hingga Agustus 2019. Program Perekrutan Bersama 2019 ini terbuka dalam tiga kategori; yaitu Kategori Reguler, Kategori Disabilitas, dan Kategori Kawasan Timur Indonesia. Sebanyak 11.000 lowongan kerja yang terbagi di 110 BUMN dengan beragam sektor bisnis telah diisi oleh putra-putri terbaik pilihan, termasuk di antaranya adalah para penyandang disabilitas.


Gambar 1. Diskusi dan arahan tugas dengan Kepala Departemen Legal dan Kepatuhan.

PT PAL Indonesia (Persero) telah merekrut seorang penyandang disabilitas. Adalah Akhmad Misbakhul Fawaid yang akrab dipanggil Akhmad, yang kini bertugas di Departemen Hukum & Kepatuhan, Divisi Sekretaris Perusahaan. Pria 28 tahun ini berbagi pengalamannya mengikuti Program Perekrutan Bersama BUMN, hingga akhirnya berhasil lolos seleksi dan bekerja di PT PAL Indonesia (Persero). “Saya mengetahui program ini dari adik saya, yang waktu itu juga sama-sama cari info lowongan. Setelah tahu ada program ini, terutama ada program khusus untuk penyandang disabilitas, saya pun mendaftar,” ujarnya. Akhmad memiliki disabilitas di bagian kaki, di mana dulu ia pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kelemahan di kaki kiri, dalam istilah kedokteran disebut drop foot.

Lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang ini menjalani proses rekrutmen yang panjang berliku, dengan diawali memilih BUMN yang menjadi incarannya dalam berkarir ke depan. Mengapa memilih PT PAL Indonesia (Persero)? “Saya pilih PT PAL, Pelindo III, dan Teluk Lamong. Urutan pertama PAL. Karena PAL sedang booming di sosial media, banyak produk-produknya yang mengharumkan bangsa. Sejalan juga dengan kebijakan Bapak Presiden, bahwa Indonesia ke depannya akan menjadi poros maritim dunia. Saya ingin ikut berkontribusi.”


Gambar 2. Akhmad berada di lokasi pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS).

Bekerja di PT PAL Indonesia (Persero) sudah sesuai dengan ekspektasinya. Akhmad merasa bahwa lingkungan kerjanya sangat mendukung dan tidak membeda-bedakan antara karyawan penyandang disabilitas dan karyawan normal. “Sangat welcome, rekan-rekan mengajari apa yang bagi saya merupakan hal baru, nggak pelit share ilmu. Alhamdulillah, rekan kerja tidak ada yang mempermasalahkan keadaan saya dan tetap memberikan tugas sama seperti yang lain. Nggak pernah mempermasalahkan. Saya dianggap sama dengan teman-teman, tidak ada perbedaan dan tidak ada perlakuan diskriminasi.”


Gambar 3. Selalu bersemangat dalam mengemban setiap tugas yang diberikan.

Kini sudah tiga bulan Akhmad bekerja dan berkarya untuk perusahaan. Tak hanya bekerja saja, ia pun memiliki harapan dan cita-cita tinggi dalam berkarir di PT PAL Indonesia (Persero). Contohnya, dalam waktu dekat ini ia ingin diangkat menjadi pegawai tetap sehingga ia bisa makin bersemangat memberikan konstribusi demi kemajuan perusahaan. Seiring dengan itu, ia ingin menjadi bukti nyata bahwa seorang penyandang disabilitas mampu memberikan hasil kerja terbaik di dunia kerja. Akhmad berharap ke depannya BUMN, terutama PT PAL Indonesia (Persero), akan menerima calon karyawan penyandang disabilitas lebih banyak lagi. “Selama ini kami hanya bisa minder, memiliki impian bekerja di BUMN saja rasanya tidak berani akibat keterbatasan kami. Tapi kini kesempatan mulai terbuka lebar. Kami percaya kami memiliki kesempatan yang sama seperti orang lain.” Terbukti melalui Program Perekrutan Bersama BUMN ini, banyak kawan disabilitas yang mampu membuktikan kinerja terbaiknya dengan menjalankan tugas dengan baik.

Akhmad pun memberikan pesan untuk teman-teman disabilitas yang sudah diterima bekerja di BUMN maupun bagi yang masih mengejar mimpi tersebut. “Tetap percaya diri dan terus berprestasi. Tetap semangat, jangan menyerah, dan jangan ada rasa minder,” tutupnya.